Petugas Kebersihan Akan Dilengkapi Alat Keselamatan
Ribuan petugas honorer harian lepas yang diperkerjakan sebagai pembersih sekaligus juru kampanye kebersihan seluruh kali di ibu kota akhirnya bisa bernafas lega. Sebab, Dinas Kebersihan DKI Jakarta akan memberikan peralatan standar keamanan dan keselamatan kerja yang selama ini mereka butuhkan.
Sudah ada seragam, sepatu dan parang, tinggal kami sebarkan
Kepala Unit Pelaksana Tekhnis (UPT) Penanganan Sampah Badan Air Jalur dan Taman, Budi Karya mengatakan, peralatan kerja khusus bagi petugas UPK Kebersihan ini sebagian sudah ada yang dibelanjakan dan tinggal dibagikan. Misalnya seragam kebersihan, sepatu boot, dan parang yang akan digunakan petugas ketika terjun membersihkan sampah di permukaan kali.
"Sudah ada seragam, sepatu dan parang, tinggal kami sebarkan," ujarnya, Minggu (20/4).Selain seragam dan sepatu boot, kata Budi, petugas kebersihan nantinya juga dilengkapi peralatan seperti cangkang, drum plastik, arit, golok, tambang dadung, karung, serokan sampah, sapu lidi. "Mereka juga kita bekali mesin potong rumput," katanya.
Petugas Kebersihan Kena Paku dan Digigit ularNamun, lanjut Budi, serah terima seluruh peralatan kerja Petugas UPK Badan Air Taman Jalur Hijau tersebut masih menunggu administrasi selesai.
Ia mengaku selama ini petugas kebersihan yang diupah Rp 80.252 ribu per hari ini banyak mengalami luka-luka yang disebabkan terkena pecahan kaca hingga gigitan binatang air seperti lintah dan ular dan saat bertugas karena tidak dilengkapi alat keselamatan kerja. "Banyak juga petugas yang terluka terkena pecahan beling saat terjun ke kali," ucapnya.
Selain memberikan peralatan keselamatan kerja, ujar Budi, pihaknya juga akan memberikan pelatihan terhadap 1.600 petugas honorer yang bertugas sebagai pemungut sampah sekaligus pengawas kebersihan kali. "Kalau anggarannya sudah siap, kita juga bakal berikan pelatihan kepada mereka," ujarnya.
Agus Salim (27), salah seorang petugas Petugas UPK Badan Air Taman Jalur Hijau mengeluhkan tidak adanya peralatan standar keamanan kerja dari Dinas Kebersihan DKI. Sebab, tak sedikit dari rekan-rekannya yang terluka akibat menginjak paku dan tergigit ular saat terjun ke dasar kali.
"Banyak yang kena paku sampai digigit ular kalau nyebur ke lumpur dalam. Harusnya kita dibekali peralatan kerja yang aman," keluhnya saat ditemui di Kali Sentiong, Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Agus menuturkan, pembayaran upah petugas kebersihan selama ini tak pernah terkendala. Sejak awal direkrut, para petugas hanya diminta membuka sendiri rekening tabungan di Bank DKI.
"Sebulan kita bisa terima Rp 2,4 juta. Alhamdulillah selama ini pembayaran ngak pernah molor. Masalahnya cuma di peralatan kerja saja," katanya.